gravatar

Kampus ku Maranatha...

"Eh, beneran ada yang bunuh diri di kampus km ? "... itu tanya bapa saia sebelum saia menginjakkan kaki saia di dalem rumah sepulang dari kunjungan rutin saia..

glek.. bunuh diri.. kampus yg mana.. gw kan kuliahny udah dua kali.. dulu ngambil diploma di Poltekpos, sekarang nerusin sarjana di Maranatha...

Lagian si bapa ini tau dari mana ada yang bunuh diri...

selidik punya selidik,, ternyata si bapa tau dari berita di tv dan hal itu dibenarkan oleh kakak saia yang mengatakan ada orang yang bunuh diri di kampus Maranatha lantai 8.

Haa....

Perasaan kemaren lewat kesana biasa-biasa aja, sepi-sepi aja, ga ada keributan ataw police-line yang memagari kampus saia.

Dengan rasa penasaran, saia pindah-pindahin tuh chanel di tv berharap mendapatkan siaran berita yang menyiarkan tentang kisah bunuh diri tersebut, namun ternyata saia ga nemuin ada berita karena memang sudah larut malam sekali, ditambah orang-orang di rumah pada asik nonton Supermama Seleb Show... (jangan gila dooong.... !!! HA HA HA).

Dan dengan tekad bulat, saia niatkan untuk mencari nya di internet besok di kantor saia.

Dan sekarang pas baru dateng di kantor, kebetulan ada teman kerja saia jg yg alumni Marnath.. nanya hal yang serupa dan dia membenarkan saia sembari menunjukkan alamar situs yg menampilkan berita itu.

Wah, banyak juga detik.com nulis kejadian ini...

berikut cuplikan dari detik.com :

"Bandung - Korban jatuh dari lantai 8 Gedung Administrasi Pusat Universitas Maranatha ternyata bukan bernama Roroy Royani. Dari sepucuk surat yang ditinggalkannya dalam dompetnya, dia bernama Yani Anggareny. Diyakini, dia berusaha bunuh diri.

Tampaknya jatuhnya Yani alias Roroy sudah dia rencanakan sebelumnya. Terbukti dengan surat yang dia simpan di dalam dompetnya. Artinya, Roroy alias Yani ini memang mencoba bunuh diri.

Surat yang ditulis dengan menggunakan spidol hitam itu bertuliskan : 'Bapak polisi, saya mau minta tolong. Tolong kasih tahu ke A Ujang, ini nomor hp A ujang 081322855194. nama aku Yani Anggraeny, Garut. Jasadku jangan dibawa ke Garut, bawa ke Bogor biar A Ujang yang ngurus. aku mohon'."


wallohu'alambishowab